Selasa, 22 Februari 2011

Kasus Pengganguran

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) mengungkapkan, angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi. Ia melansir laporan Badan Pusat Statistik pada Mei 2001, yang menyatakan angka pengangguran di Indonesia capai 8,59 juta orang atau sekitar 7,41% dari 116 juta orang total angkatan kerja.

Dari angka itu, Muhaimin menjelaskan, tercatat jumlah penganggur dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi mulai dari D-1 hingga S-1 mencapai 1,36 juta orang atau sekitar 15,84 persen penganggur. "Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat produktivitas bangsa Indonesia," katanya.

Muhaimin menyebutkan, penyebab terjadinya pengangguran adalah kesempatan kerja yang tidak cukup mampu menyerap angkatan kerja yang ada, serta kurang berfungsinya pasar kerja. Ia menambahkan, dalam kondisi seperti itu, terdapat lowongan pekerjaan yang belum terisi di satu pihak, dan terdapat tenaga kerja yang belum bekerja di lain pihak.

Di saat yang bersamaan, lanjutnya, jumlah dan jenis tenaga kerja tidak sama sehingga terdapat hambatan mobilitas wilayah, sektoral, kesempatan, dan waktu pindah pekerjaan.
"Sasaran tingkat pengangguran terbuka pada 2014 adalah lima hingga enam persen. Ini berarti tingkat pengangguran dapat ditekan sebesar 1,87 hingga 2,18 persen dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada 2009 sebesar 7,87 persen," katanya.

Tanggapan dan solusi dari saya :
Sepertinya sangat miris melihat lulusan terdidik yang menjadi penggangguran di Indonesia seperti tertera diatas pengganguran di Indonesia mencapai angka 8,59 juta orang . Menurut saya dari pada mencari pekerjaan yang sulit ada baiknya membuka usaha sendiri menjadi wiraushawan atau biasanya disebut seorang enterpreneur .Yang utama diphatikan untuk menjadi seorang enterpreneur adalah kemauan dan keberanian .Mungkin diantara mereka para pengangguran banyak yang ingin terjun menjadi enterpreneur namun apadaya ,banyak diantara mereka yang takut terjun karena pengetahuan mereka tentang kewirausahaan sangat sedikit ,sehingga ini menjadi salah satu penghambat untuk mewujudkan keinginannya menjadi seorang enterpreneur.Faktor penghambat lainnya juga adalah mereka merasa tidak memiliki cukup modal, merasa tidak berbakat, dan resiko bisnis yang sangat besar .paya menyadarkan masyarakat (khususnya kelompok sasaran potensial, seperti: mahasiswa, generasi muda) perlu terus dilakukan, terutama mengenai:
  •   modal bukan satu-satunya kunci sukses wirausaha,
  •   kesuksesan wirausaha lebih ditentukan oleh kejelian dan keuletan wirausaha daripada bakatnya, dan
  •   risiko usaha dapat diminimalisasi dengan cara membuat perencanaan bisnis yang baik.
Sebenarnya solusi untuk mengatasi pengangguran sangat banyak. Tetapi hal ini hatus diperhatikan dan dijalankan secara total dan komprehensif. Seharusnya pelayanan pendidikan formal maupun informal harus memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas dengan semangat kewirausahaan. Kewirausahaan akan mampu menjadi solusi atas Pengangguaran pemuda di Indonesia dengan menghasilkan lulusan yang berbasis kewurausahaan.