Siklus hidup system adalah penerapan pendekatan
system untuk pengembangan system atau subsistem informasi berbasis computer.
Tahap-tahap
siklus hidup
Empat tahap yang pertama adalah perencanaan,
analisis, rancanagan, dan penerapan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama
dinamakan siklus hidup pengembangan system. Tahap kelima adlah tahap
penggunaannya, yang berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang system
itu kembali. Proses merancang kembali mengakibatkan siklus itu akan diulangi
lagi.
Pengelolaan
Siklus Hidup
Di banyak perusahaan, tanggung jawab masih berada
pada tingkat ini. Namun, kecenderungan saat ini juga meletakan tanggung jawab
pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Sekarang, manajemen siklus
hidup system mungkin saja terentang melewati beberapa tingkat organisaional dan
melibatkan manajer di luar jasa informasi.
Tahap
Perencanaanperhatian
Pengembanganaubsistem CBIS seharusnya mendapatkan
perhatian yang sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek-proyek besar
lainnya, seperti pengenalan produk baru atau konstruksi dari pabrik baru.
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS :
·
Menentukan lingkup dari proyek.
·
Mengenali berbagai area permasalahan
potensial.
·
Mengatur urutan tugas.
·
Memberikan dasar untuk pengendalian.
Langkah-langkah
dalam tahap perencanaan
1.Menyadari Masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS biasanya dirasakan oleh
manajer perusahaan, non-manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
2. Mendefinisikan Masalah
Setelah menyadari adanya masalah, ia harus
memahaminya dengan baik agar dapat mengatasi permasalahan itu. Namun, manajer
tidak berusaha untuk mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Sebaliknya,
manajer hanya mencari untuk mengidentifikasikan di mana letak permasalahannya dan
penyebabnya.
3. Menentukan Tujuan Sistem
Manajer dan analisis system mengembangkan suatu
daftar tujuan system yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai .
4. Mengidentifikasikan Kendala-kendala system
System baru akan beroperasi bebas dari kendala.
Beberapa kendala ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang
diminta oleh pemerintah dan informasi pembayaran yang dibutuhkan konsumen.
5. Membuat Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada
faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan system untuk mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan:
·
Teknis
·
Pengembalian ekonomis
·
Pengembalian non ekonomis
·
Hukum dan etika
·
Operasional
·
Jadwal
6. Mempersiapkan usulan penelitian sistem
Jika system dan proyek tampak layak, diperlukan
penelitian system yang menyeluru. Penelitian system akan memberikan dasar yang
terinci untuk rancangan system baru mengenai apa yang harus dilakukan system
itu dan bagaimana system itu melakukannya. Analisis akan menyiapkan usulan
penelitian system yang memberikan dasar bagi manajer untuk menentukan perlu
atau tidaknya pengeluaran untuk analisis.
7. Menyetujui atau menolak penelitian proyek
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra
dari proyek dan rancangan system yang diusulkan, serta menentukan apakah perlu
diteruskan keputusan teruskan/hentikan.
8. Menetapkan Mekanisme Pengendalian
Sebelum
penelitian system dimulai, komite pengarah SIM menetapkan pengendalian proyek
dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan
akan dilaksanakan.
Tahap
Analisis
1. Menumumkan
peneitian system.
2. Mengorganisaikan
tim proyek.
3. Mengidentifikasikan
kebutuhan informasi.
4. Mengidentifikasikan
kriteria kinerja system.
5. Menyiapkan
usulan rancangan.
6. Menyetujui
atau menolak rancangan proyek.
Tahap
Perancangan
1. Menyiapkan
rancangan system yang terinci.
2. Mengidentifikasikan
berbagai alternatif konfigurasi system.
3. Mengevaluasi
berbagai alternatif konfigurasi system.
4. Memilih
konfigurasi yang terbaik.
5. Menyiapkan
usulan penerapan.
6. Menyetujui
atau menolak penerapan system.
Tahap
Penerapan
1. Merencanakan
penerapan.
2. Mengumumkan
penerapan.
3. Mendapatkan
sumber daya perangkat keras.
4. Mendapatkan
sumber daya perangkat lunak.
5. Menyiapkan
data base.
6. Menyiapkan
fasilitas fisik.
7. Mendidik
peserta dan pemakai.
8. Menyiapkan
usulan cutover.
9. Menyetujui
atau menolak masuk ke system baru.
10. Masuk
ke system baru.
Tahap
Penggunaan
1. Menggunakan
system
2. Audit
system.
3. Memlihara
system.
4. Menyiapkan
usulan rekayasa ulang.
5. Menyetujui
atau menolak rekayasa ulang system.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar